Laboratorium Biosafety Level / K3 Laboratorium

Dibaca oleh, 972 orang
Dipublish pada, 08 Sep. 2021 10:56 am
Laboratorium Biosafety Level / K3 Laboratorium

Keselamatan kerja merupakan hal penting bagi setiap pekerja. Pekerja mempunyai hak untuk mendapat perlindungan atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Pengaplikasian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) juga berlaku dalam laboratorium mikrobiologi yang merupakan bentuk upaya meminimalisir kecelakaan kerja. Terdapat prosedur yang harus diterapkan oleh peneliti ataupun pekerja laboratorium saat bekerja. Dalam hal ini, prosedur yang digunakan ialah biosafety level laboratorium.

Pengertian Biosafety
Biosafety adalah prinsip teknologi, kontainmen, dan praktik kerja yang diaplikasikan untuk mencegah paparan dan terlepasnya mikroorganisme berbahaya (patogen) dan racun secara tidak disengaja. Pada prinsip biosafety, hal utama yang harus dilakukan yaitu melaksanakan penilaian risiko (risk assessment) dengan prioritas untuk melindungi individu (pegawai/pekerja), komunitas dan lingkungan.

 

Biosafety Level Laboratiorium
Ketika melakukan penelitian mengenai diagnosis suatu penyakit, kajian epidemiologi, pengembangan produk farmasi, penelitian ilmiah maupun analisis sel manusia serta hewan memerlukan keamanan atau prosedur laboratorium secara khusus. Prosedur kerja dalam laboratorium terbagi menjadi empat tingkatan atau dikenal dengan biosafety level laboratorium. Biosafety level telah diatur oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika dan Protokol Cartegena serta Undang-Undang Republik Nomor 21 Tahun 2004 tentang pengesahan Cartagena Protocol on Biosafety to The Convention on Biological Diversity (Protokol Cartagena Tentang Keamanan Hayati Atas Konvensi Tentang Keanekaragaman Hayati). Prosedur ini, diterapkan dengan tujuan untuk melindungi peneliti ataupun pekerja laboratorium serta lingkungan di luar laboratorium dari kontaminasi bahan infeksius. WHO (World Health Organization) telah mengklasifikasikan empat kelompok organisme berdasarkan risikonya. Keempat risiko tersebut, digunakan sebagai dasar untuk penentuan biosafety level, yaitu

 

1. Laboratorium Biosafety Level 1 (BSL – 1)
Adalah laboratorium yang digunakan untuk menguji mikroorganisme penyebab suatu penyakit namun kurang membahayakan kesehatan manusia. Selain itu, potensi bahaya terhadap peneliti dan lingkungan dapat diminimalisir. Mikroorganisme yang dimaksud, seperti Escherichia coli K12, Lactobacillus sp., Asporogenic bacillus, Adenovirus-associated virus (AAV), Boculoviruses, Herpes virus saimiri. Berdasarkan pemaparan di atas, peralatan keamanan, fasilitias dan desain konstruksi dalam laboratorium BSL – 1 dapat digunakan pada tingkat pembelajaran sekolah ataupun universitas. Sebab, mikroorganisme yang diuji tidak mengganggu kesehatan manusia. Meskipun demikian, alat pelindung diri tetap diperlukan karena perbedaan kondisi fisik tiap individu.

Pada tingkat ini, tindakan pencegahan terbatas relatif terhadap tingkat lainnya. Petugas laboratorium harus mencuci tangan saat masuk dan keluar laboratorium. Penelitian dapat dilakukan di bangku laboratorium standar terbuka tanpa menggunakan peralatan penahanan khusus. Namun, makan dan minum umumnya dilarang di area laboratorium. Bahan yang berpotensi menular harus didekontaminasi sebelum dibuang, baik dengan menambahkan bahan kimia seperti pemutih atau isopropanol atau dengan kemasan untuk dekontaminasi di tempat lain. Alat pelindung diri hanya diperlukan untuk keadaan di mana personel mungkin terpapar bahan berbahaya. Laboratorium BSL-1 harus memiliki pintu yang dapat dikunci untuk membatasi akses ke lab. Namun, laboratorium BSL-1 tidak perlu diisolasi dari bangunan umum.

 

2. Laboratorium Biosafety Level 2 (BSL – 2)
Meneliti mikroogranisme yang menyebabkan penyakit pada manusia dan terkadang berakibat fatal namun terdapat tindakan pencegahan dan pengobatan dari penyakit yang ditimbulkan sehingga tidak tergolong dalam bahaya yang serius untuk peneliti maupun lingkungan. Mikroorganisme yang diuji ialah, Escherichia coli, Neisseria meningitides, Treponema pallidium, Cryptoccoccus neoformus, Ascaris sp., Leishmania sp, Adenovirus, Hepatitis A, B, C, D, dan, E. Berbeda dengan BSL – 1, peralatan keamanan, fasilitas, dan desain konstruksi yang digunakan pada BSL – 2 sedikit ditingkatkan. Sebab, laboratorium BSL – 2 digunakan untuk uji klinis, diagnostik, pembelajaran, dan pekerjaan laboratorium dengan mikroorganisme risiko 2. Tidak hanya itu, mikroorganisme ini tidak menyebar melalui udara melainkan risiko utama dalam laboratorium ini ialah kecelakaan kerja akibat kontaminasi benda tajam. Walaupun mikroorganisme yang diuji tidak dapat menyebar lewat udara namun perlu adanya alat pelindung diri dari percikan sampel darah ataupun sampel tubuh manusia.

Personil laboratorium harus memiliki pelatihan khusus sebelumnya. Akses ke laboratorium dibatasi. Tindakan pencegahan ekstrim dilakukan dengan benda tajam yang terkontaminasi. Prosedur tertentu di mana aerosol atau percikan menular yang dapat mengenai individu dilakukan di biological safety cabinets atau physical containment equipment.

 

3. Laboratorium Biosafety Level 3 (BSL – 3)
laboratorium yang digunakan untuk meneliti mikroorganisme penyebab penyakit serius dan mematikan manusia. Pun, tindakan pencegahan serta pengobatannya belum ada sehingga risiko terhadap individu cenderung tinggi namun pada lingkungan atau komunitas rendah. Mikroorganisme yang diteliti, di antaranya Brucella sp., Coxiella burnetii, Mycobacterium tuberculosis, Coccodiodes immitis, Hanta virus, Monkey pox. Pada laboratorium ini, dibutuhkan perlengkapan keamanan, fasilitas, dan desain konstruksi yang dapat digunakan untuk uji mikroorganisme dengan risiko sedang – tinggi, juga berisiko menyebar lewat udara. Oleh karena itu, laboratorium ini umumnya jauh dari pemukiman masyarakat serta dibutuhkannya dekontaminasi setelah bekerja di BSL – 3.

Semua personel laboratorium diberikan pengawasan medis dan ditawarkan imunisasi yang terkait (jika tersedia) untuk mengurangi risiko infeksi yang tidak disengaja atau tidak diketahui. Semua prosedur yang melibatkan bahan infeksius harus dilakukan di biological safety cabinet. Personil laboratorium harus mengenakan pakaian pelindung.Manual biosafety khusus laboratorium harus dibuat yang merinci bagaimana laboratorium akan beroperasi sesuai dengan semua persyaratan keselamatan. 

 

4. Laboratorium Biosafety Level 4 (BSL – 4)
Menguji mikroorganisme penyebab penyakit serius dan mematikan. Belum ada pencegahan, pun pengobatan sehingga risiko terhadap individu dan lingkungan tinggi. Berikut yang tergolong dalam mikroorganisme BSL – 4, Lassa virus, Machupo virus, Ebola virus, Marburg virus, Herpes virus simiae, Hemorrhagic fever virus. Pada laboratorium tingkat ini, diperlukan tingkat keamanan dan fasilitas yang ketat. Tidak hanya diakibatkan pencegahan serta pengobatannya belum ditemukan, tetapi juga dapat menyebar melalui udara. Kemudian itu, mikroorganisme tersebut dapat menimbulkan risiko infeksi melalui selaput lendir, paparan kulit, dan tetesan sampel. Akibatnya, letak laboratorium BSL – 4 perlu terisolasi dari komplek Gedung penelitian dengan manajemen pembuangan limbah dan udara laboratorium yang memadai.

Di samping itu, akibat memiliki tingkat risiko dan bahaya yang berbeda diperlukan fasilitas, metode dan perlatan untuk mengelola pelbagai mikroorganisme tersebut. Berikutnya, diperlukan perlengkapan kemanan diri agar terhindar paparan mikroorganisme. Umumnya perlengkapan yang digunakan, yakni Biosafety Cabinet (BSC) dengan tipe I, II, dan III. Melalui adanya penyediaan fasilitas laboratorium biosafety level dari tingkat satu hingga empat, diharapkan dapat memperhatikan tiap aspek biosafety dan biosecurity dalam proses penelitian di laboratorium. Bahan yang meninggalkan kabinet harus didekontaminasi dengan melewati autoklaf atau tangki desinfektan. 

Laboratorium BSL-4 umumnya diatur menjadi cabinet laboratories atau protective-suit laboratories. Semua pekerjaan harus dilakukan didalem cabinet tersebut. Di dalam cabinet harus memiliki tepi yang melengkung agar mudah dibersihkan. Selain itu, kabinet dan semua bahan di dalamnya harus bebas dari ujung yang tajam untuk mengurangi risiko kerusakan pada sarung tangan. Personel yang mengenakan pakaian bertekanan positif. Untuk keluar dari laboratorium BSL-4, personel harus melewati spray kimia untuk dekontaminasi, kemudian ruangan untuk melepas setelan bertekanan positif. Masuk ke laboratorium BSL-4 dibatasi untuk individu yang terlatih dan berwenang, dan semua orang yang masuk dan keluar laboratorium harus dicatat. Aliran udara dikontrol dengan ketat untuk memastikan bahwa udara selalu mengalir dari area bersih lab ke area di mana pekerjaan dengan agen infeksi sedang dilakukan. Pintu masuk ke lab BSL-4 juga harus menggunakan kunci udara untuk meminimalkan kemungkinan aerosol dari lab dapat dikeluarkan dari lab. Semua limbah laboratorium, termasuk udara yang disaring, air, dan sampah juga harus didekontaminasi. 


Sinar Sejahtera Inti dealer resmi dari Japan Air Filter menyediakan kebutuhan Laboratorium Biosafety Level / Biosafety Level Laboratorium / K3 Laboratorium, baik penyediaan unit exhaust dan quipment penunjang, serta desain biosafety level dan perhitungan kebutuhan laboratorium. Selain itu kami juga menyediakan filter udara, baik dari Pre filter, Medium filter, HEPA filter, dan Air Purifier.

Sinar Sejahtera Inti merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang Heating, Ventilation, and Air Conditioning (HVAC) dan General Supplies. Kami menyediakan layanan berupa penyedia unit sistem, design dan perencaan, servis dan perawatan untuk kebutuhan Air Conditioning (AC) baik untuk customer perorangan maupun korporat, baik Applied Product, Unitary Product dan Filtration Product. Kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada seluruh partner / pelanggan baik dalam hal kecepatan, kualitas layanan, waktu respon tercepat, kendali mutu, dan after sales / garansi dari layanan kami. 

Hubungi kami di 0271-6881188 / 0896 5151 5588 apabila ada pertanyaan atau mengenai pemesanan produk. Untuk membantu menghambat penyebaran virus corona / COVID 19, kami selalu menerapkan protokol kesehatan, sehingga Anda dapat melakukan transaksi dengan aman.

Reference:
who.int
oshatrain.ofg
genecraftlabs.com

wikipedia

Shop Now